Masa sekolah memang masa paling terindah dalam kehidupan seseorang. Tidak ada seorangpun yg akan meragukan hal itu, atau ada ? Berarti masa kecil dan masa ABG-nya kurang bahagia tuh. Baik itu SD, SMP maupun SMU, semua seakan punya kenangan masing-masing dan akan membuat kita merasa kangen banget sama dunia sekolah, apalagi masa SMU ya. Dunia dimana kita bebas melakukan apa saja tanpa ada tanggung jawab yg besar. Satu-satunya tanggung jawab adalah belajar dan naik kelas. That’s all. Selebihnya depends on you.
Mau dibawa rusak, ya rusak, mau dibawa gokil, ya gokil, mau dibawa cupu, ya cupu, mau dibawa serius, ah ga asik kali kalo sekolah serius-serius banget, pasti bakal ngerasain ruginya di masa skrg ini, sukses dunia memang diraih, tapi kesuksesan batin tidak bakal diraih kecuali kalo emang orangnya tipe pendiem, kutu buku, baju dikancing sampe atas, celana ngatung, rambut belah pinggir, kacamata tebal dan ga butuh teman. Itu sih lain. Dia mana peduli sama kesenangan di sekolah.
Bagi saya, masa sekolah adalah masa pembelajaran semua hal. Belajar menulis, menghapal, menghitung, menggambar, dll. Belajar dapet prestasi bagus, baik dengan usah sendiri maupun nyontek. Belajar bandel, mulai pulang malem, mulai nyoba ngerokok dan minum alkohol, mulai buat onar di kelas, mulai ngisengin temen, mulai punya celaan tajem yg bikin orang panas. Belajar cinta, first crush, first love, first kiss, first cheat. Belajar bergaul. Belajar mandiri, pulang naik angkot sendiri, berangkat naik bajaj sendiri. Belajar disiplin, ga boleh telat, harus ngerjain PR, belajar kalo mau ada ulangan/ujian. Dan masih banyak pembelajaran yg saya dapat di masa sekolah dulu.
Tapi momen paling seru yg kami bahas kmarin malam adalah topik tentang bagaimana perbedaan anak sekolah jaman dulu dan jaman skrg. Bagaimana sekarang anak sekolah tidak terlalu khawatir jika pulang atau berangkat sekolah dengan memakai seragam putih-biru atau putih-abu abu. Perlu diketahui ketika jaman saya sekolah dulu, saya selalu was-was jika pulang sekolah naik kendaraan umum seperti bus atau angkot. Salah-salah ketemu anak STM atau anak sekolah yg brutal, dan ujung-ujungnya uang dan barang kita dipreteli sampai habis alias kena palak. Mau ngelawan ngeri ntar dia bawa senjata, yg ada bisa cuma pasrah. Anak sekolah skrg enak, sekolah udah bawa mobil sendiri, bawa motor sendiri, terus angkot dan bus juga aman dari para pemalak, anak STM sendiri skrg juga udah jinak, ga suka malak-malak lagi. Ya kalaupun masi ada, paling cuma satu-dua orang doank yg suka malak anak sekolah. Jika bandingin sama dulu, ada puluhan preman yg suka malak anak sekolah. Jaman saya dulu anak sekolah bagaikan santapan lezat bagi para pemalak.
Ada satu momen yg paling saya ingat tentang kejadian palak-memalak yg pernah saya alami. Sampai sekarang ga bakal lupa deh. Jadi ceritanya itu hari Sabtu siang, setelah pulang sekolah (kelas 2 SMU), saya dan teman saya sekitar 6 orang bergegas ke daerah Kelapa Gading. Dan waktu itu permainan Counter Strike (CS) lagi booming-boomingnya. Singkat cerita kami berenam bermain CS di Kelapa Gading sampai sekitar jam 5 sore, setelah itu kami pulang masing-masing. Kebetulan saya dan 2 orang teman saya ada janji dengan 2 teman wanita untuk nonton bioskop di Metropole (Megaria). Jadinya kami bertiga nebeng taxi salah satu teman saya yg rumahnya di Menteng untuk turun di bioskop itu. Nah ketika turun dari taxi peristiwa itu terjadi.
Kami turun dari taxi di lampu merah sebelah bioskop, jadi kami hanya tinggal jalan sedikit saja menuju bioskop, tetapi dari arah seberang jalan yg satunya, sebuah metromini berhenti dan menurunkan sekitar 10 orang anak muda. Kami bertiga tidak curiga sama sekali dengan kesepuluh orang itu, sampai ketika beberapa orang dari gerombolan itu menunjuk ke arah kami dan mulai menyebrang menuju arah kami. Oo..Oo.. ada apa ini ? Di saat itu, kami bertiga masih sempat punya waktu beberapa detik lihat-lihatan satu sama lain karena bingung apa yg terjadi, lalu seakan semua refleks untuk berkata : Lariii !!!!!
Dan benar, ternyata 10 anak muda itu seketika lari juga menuju arah kita. Di saat itulah terjadi kejar-kejaran ala film action antara kami bertiga lawan 10 orang, kalau ada yg pernah melihat film action tentang orang saling mengejar dan ekspresi yg dikejar sangat ketakutan maka itu benar adanya. Waktu itu yg ada dipikiran saya adalah bagaimana lari sekencang-kencangnya tanpa memperdulikan lagi bagaimana nasib kedua teman saya yg lainnya. Mereka saya lihat juga lari sekencang-kencangnya. Ternyata Tuhan masih baik kepada kami bertiga. Kami lari masuk menuju pintu bioskop, dan karena saya hapal dengan letak bioskopnya, saya langsung menuju restroom-nya. Dan disitu kami bertiga gemetaran tak ada habisnya. Sumpah, ini beneran, ga saya lebih-lebihkan. Disitu kami bersembunyi dulu sekitar 10 menit, lalu saya memberanikan diri membuka pintu toilet untuk memastikan apakah keadaan sudah aman atau belum, setelah pasti gerombolan itu sudah tak ada, kami baru berani keluar dari toilet lalu banyak-banyak mengucap syukur kepada Allah SWT. Saya bahkan gak berani membayangkan apa yg terjadi seandainya 10 orang berandalan itu berhasil menangkap kami bertiga.
Sungguh suatu pengalaman paling menegangkan selama hidup yg sampai detik inipun masih jelas terekam di otak saya. Sangat jelas tanpa lupa satu detilnya sedikitpun. Setelah kejadian itu, saya jadi tahu bahwa rasanya dikejar-kejar orang yg akan berbuat jahat kepada kita itu sangat menegangkan dan membuat jantung hampir copot. Film actionpun lewat sama adegan kita bertiga tadi.
Itulah salah satu pengalaman paling menakutkan dari masa sekolah yg kmarin malam saya ceritakan kepada teman-teman rumah saya, dan itu sangat menginsiprasi saya untuk membuat jurnal ini. Mungkin ada yg punya pengalaman serupa ??
photo taken in some SMK @ Pondok Pinang, Jakarta.