Tuesday, December 11, 2007

Trouble Sleeping




Blom bisa tidur, gue iseng kutak kutik I-Pod, shuffle songs. Hasilnya lagu ini : Corinne Bailey Rae - Trouble Sleeping.

Lagunya asik bener buat nemenin saya yang sepertinya terkena insomnia lagi! Why oh why..

It's late and I'm feeling so tired
Having trouble sleeping.
This constant compromise
Between thinking and breathing.

Could it be I'm suffering
Because I'm never give in?
Won't say that I'm falling in love
Tell me I don't seem myself
Couldn't I blame something else?

Just don't say I'm falling in love

Wednesday, November 21, 2007

Never Get Bored

Film apa yg bikin saya gak pernah bosen untuk menontonnya walau saya sudah menonton-nya puluhan kali ?
Hanya satu film.

Little Miss Sunshine


Jika pada ajang JIFFEST 2006 lalu terdapat penghargaan Audience Award untuk sebuah film, maka film Little Miss Sunshine inilah yg akan menjadi pemenangnya.

Everybody talks about this movie. Everyone loves this movie. All the cast was superb.

Ohya, i got two favorite quote in this movie :

- Grandpa : [to Dwayne] Fuck a lotta women, kid, I have no reason to lie to you. Not just one, a lotta women.

- Dwayne : You know what? Fuck beauty contests. Life is one fucking beauty contest after another. School, then college, then work... Fuck that. And fuck the Air Force Academy. If I want to fly, I'll find a way to fly. You do what you love, and fuck the rest.

Why i so crazy about this movie ? Check out my review on my Multiply here : http://titieztitoe.multiply.com/reviews/item/41

Monday, November 19, 2007

No Fruits for Today


Penampilan SORE pada pergelaran Jazz Goes to Campus hari Minggu kmarin benar-benar membuat bulu kuduk merinding, mereka bermain sangat sempurna, dan satu lagu yang membuat saya semakin menggagumi band ini berjudul Pergi Tanpa Pesan. Can't wait for their second album and their next gigs.

Jauh perjalanan
Mencari intan pujaan

Aduhai dimana Puan

Mengapa pergi tanpa pamitan


Lembah kuturuni Bukit nan tinggi kudaki
Aduhai tak kunjung jumpa

Mengapa hilang tak tentu rimba

Laut hempaskanku padanya
Bintang tunjukkan arah


Oh angin bisikanlah mana dia
Hati cemas bimbang

Harapan timbul tenggelam

Aduhai permata hati

Mungkinkah kelak berjumpa lagi


Mungkinkah kelak bersua lagi

Thursday, November 15, 2007

Gravity


Lagi suka2nya dengerin lagu Gravity dari John Mayer.
Liriknya sangat inspiring.

Menyadari bahwa..

Life is full of ups and downs.
Enjoy it while you can :)

Oh Gravity
Is working against me
And gravity
Wants to bring me down

photo courtesy of John Byford

Mario Teguh Super Talk



Makin tidak bermutu-nya acara televisi di Indonesia makin memudahkan saya memilih mana acara yang layak untuk ditonton dan mana acara yang tidak layak untuk ditonton. Untungnya masih banyak acara di televisi yang masih layak untuk ditonton sekaligus saya bisa mengambil banyak pelajaran dari acara itu, salah satu-nya adalah Business Art with Mario Teguh.

Acara yang ditayangkan setiap Kamis pukul 9 malam di O Channel ini begitu SUPER !

Mario Teguh bukanlah seorang motivator biasa yang sekedar menjual kata-kata berdasarkan teori-teori yang dicomot dari buku-buku motivation semata-mata hanya untuk mengejar kepentingan pribadi tanpa memperdulikan orang lain, menurut saya dia adalah seorang motivator sejati yang super komplit.

Dia bisa menjadi super karena ia bisa menarik banyak orang untuk mendengarkan apa yang ia katakan melalui pengalaman-pengalamannya yang ia tuangkan kedalam sebuah pembahasan yang sangat mudah diikuti lalu kemudian orang itu bisa terinspirasi dan memetik banyak pelajaran dari apa yang ia katakan. Dia seperti seorang guru yang khusus mengajarkan masalah kehidupan.

Ia bisa membuat orang yang sangat skeptis terhadap dunia yang ia geluti, seperti saya ini untuk kemudian berbalik menyimak dan mendengarkan setiap perkataan yang ia keluarkan. Jujur, sebelumnya saya kurang tertarik oleh seminar-seminar ataupun acara-acara motivasi yang banyak diselenggarakan di Jakarta ini. Mungkin pernah saya mengikuti satu dua seminar serupa tetapi yang ada hanya selintas lalu, maksudnya masuk kuping kiri keluar kuping kanan, tapi Mario Teguh bisa merubah semua itu. Dia bisa membuat saya selalu teringat apa yang ia katakan, dia bisa memotivasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dia bisa memotivasi untuk kemajuan karir saya, mendorong keberanian saya, maupun hal-hal positif yang selama ini masih ragu-ragu untuk saya jalankan.

Untuk menjadi seorang Mario Teguh saya yakin tidak mudah jalan-nya, seorang seperti dia wajib berkepribadian SUPER ! Setelah saya pelajari, kepribadian SUPER itu mencakup : open minded, easy going, bisa menerima masukan orang lain, mampu belajar dari kesalahan, berani mengemukakan pendapat, jangan menyerah kepada keadaan, menikmati hidup, terus belajar, mampu menyikapi masalah sebagai hal yang tidak memberatkan, mempunyai keyakinan yang kuat, tidak sombong, selalu ramah kepada semua orang, bijaksana, bersikap sopan santun, mampu bertindak tegas, selalu ingat kepada sang pencipta dan yang paling penting, tidak menggurui orang lain.

Kepribadian yang menurut saya tidak mudah untuk dipunyai oleh seorang individu, dan perlu banyak pengalaman-pengalaman hidup untuk mencapai itu semua. Saya tentu-nya sangat senang karena semakin hari saya menjalani hidup, saya semakin banyak menemukan orang-orang yang mempunyai kepribadian yang seperti itu.. Kepribadian yang kalau saja mayoritas semua orang Indonesia punyai, maka negara kita ini akan menjadi sebuah negara yang sejahtera dan aman sentosa. Suatu hal yang saya sangat idam-idamkan sejak lama. Ah terlalu rumit kalau membahas negara, yang paling terpenting mulailah dari diri sendiri.

Maka sejak hari ini jika anda belum mempunyai kepribadian SUPER seperti yang saya ungkapan diatas, mulailah anda membangun pribadi yang seperti itu, bukan untuk negara maupun orang lain, namun untuk diri kita sendiri agar menjadi pribadi yang SUPER dan lebih kuat dan yakin dalam mengarungi kehidupan ini.

Salam Super !

photo taken @ Museum Sejarah Jakarta.

Sunday, November 11, 2007

Wallpaper of The Month


Few of my Manchester United forum friends has showing their wallpaper about the club that we adore. It's kind of inspire me to show my United wallpaper too. So here it is.

Who put the ball in the Germans' net?

Glory Glory Manchester United !

I'm Back

Damn !

It's been 5 months since i wrote my last post in this blog.

All the working and college stuff combine together and put me into laziness situation to post, even one post a day. I'm to lazy to do that.

And, i forgot this blog password too. Hehehe. Later, i found out that i can restore my password again. Fiuhhh.. Thx GOD, because i miss like crazy to post my writings and my photos in here.

Also, thanks to my friend, Vinny, that inspire me to do my blogging activity again. I owe you much ;)

So, here i am, back and ready to fill out shootandwrite pages again.

Tuesday, June 12, 2007

Saya Rindu..

Sedari tadi saya melakukan satu hal yg sudah lama saya tidak lakukan :

Berjalan-jalan menyusuri blog orang... membaca cerita-cerita dan melihat hasil-hasil foto mereka.. melihat kehidupan dari sudut pandang orang lain..

Dan membuat saya tersadar.. gosh ! Blog ini sudah
cukup lama saya abaikan, sudah tidak ada lagi cerita-cerita, tidak ada lagi foto-foto terbaru.. dan tidak ada lagi chart-chart lagu yg biasa saya masukkan..

Saya rindu menulis..
Saya rindu berpetualang dan mengambil foto di tempat-tempat yg orang tidak biasa kunjungi..
Saya rindu bersantai dan menikmati kembali dunia ini..

Tapi mungkin hal-hal itu akan bisa saya lakukan 2 bulan lagi.. karena di bulan ini dan bulan esok saya benar-benar akan disibukkan oleh kuliah dan pekerjaan.. fiuhhh... semoga 2 hal itu cepat berlalu dan saya bisa kembali menghiasi blog saya ini dengan foto-foto dan cerita-cerita saya lagi..

Jangan bosan membuka blog ini terus ya guys.. :D

Thursday, May 24, 2007

Current Interest

Sori dah lama banget ga diupdate, krn kesibukan yg menggila dan lagi buntu mau nulis blog yg panjang2, jadi gue awali dengan nulis yg singkat tapi padat.. saya akan kembali dalam beberapa hari kedepan..


CD’s :
The Go! Team - Thunder, Lightning, Strike
Compilation - Mesin Waktu - Teman Teman Menyanyikan Lagu Naif
Mocca - Colours
La Light Indiefest Compilation Album
Telefon Tel Aviv - Map Of What Is Effortless
Snow Patrol - Eyes Open
The Flaming Lips - At War With The Mystics

OST Music & Lyrics
Akira Jimbo & Brian Bromberg
No Jazz
Banda Black Rio - Rebirth
Mika
The White Stripes
Belle & Sebastian

Music Concert DVD’s :

Coachella Music & Arts Festival feat. The Arcade Fire, Bjork, Belle & Sebastian, Morrissey, Oasis, The Pixies, The Mars Volta, Zero 7, The Chemical Brothers, The Flaming Lips, Iggy & The Stooges, RHCP, The White Stripes, and many more.

Barry White : Live In Germany 1975

Funk You Very Much feat. Incognito, TOP, Steve Lukather, Marcus Miller, Larry Carlton, and many more.

Voice of Concord Jazz : Live In Montreux feat. Patti Austin, Peter Cincotti, Diane Schuur, and many more.

One Night with Blue Note feat. Herbie Hancock, Stanley Clarke, Jack DeJohnette, Bobby Hutcherson, Grover Washington JR, Art Blakey, Ron Carter, and many more.

Movies :
Bobby
War Photographer
Little Children
The King
United 93
Music & Lyrics

(Upcoming) :
Disturbia
The Invisible
Vacancy
The Condemned
In The Land of Women

TV Series :
Prison Break season 1
Heroes season 1
Grey’s Anatomy season 1 & 2

Books :
The Audacity of Hope by Barack Obama
Mein Kampf by Adolf Hitler
Jazz : The Rough Guide
Laporan Wartawan KOMPAS 1965 - 2005
Wow ! by Adrie Subono

Games :
Winning Eleven 10 J-League
Pro Evolution Soccer 6
Prime Suspect
Roller Coaster Tycoon 3
Dinner Dash
Sleepman
HangARoo

Wednesday, April 18, 2007

Nagabonar Jadi 2


Sebelum saya mereview film ini, saya jadi teringat satu hal, kapan terakhir kali saya berniat datang ke bioskop khusus untuk menonton film Indonesia ? Jawabannya agak sulit diingat, tapi yg pasti saya ingat apa film lokal terakhir yg saya saksikan di layar lebar, Janji Joni. Damn ! Berarti sudah sangat lama sekali saya tidak menyaksikan karya sineas negeri sendiri di bioskop ! Bahkan film sekaliber Berbagi Suami, yg mengundang banyak review bagus tidak sempat saya tengok di layar lebar. Film-film Indonesia yg setahun ini beredar lebih banyak saya saksikan lewat VCD yg saya sewa dari Video Ezy, itu juga film-film yg menurut review layak untuk ditonton.

Sampai akhirnya ada satu film lokal yg sangat menggugah batin saya untuk menyaksikan-nya di layar lebar. Sekuel dari fim populer di era 80-an, Nagabonar, yg sempat menyabet piala Citra pada Festival Film Indonesia 1987. Saya sendiri ketika Nagabonar melejit di jaman itu baru berusia 2 tahun, bahkan ketika sekuel ini muncul, pengetahuan saya mengenai Nagabonar sangat minim, saya hanya tahu sekilas saja. Lalu mengapa saya sampai sangat tertarik untuk menonton film ini ? Pertama, tentu saja review dari orang-orang yg sudah menonton, mereka mengatakan NB2 (Nagabonar 2) masuk dalam kategori ”istimewa” dibandingkan film-film lokal lainnya. Kedua, karena NB2 mempunyai sesuatu yg berbobot. Maksud berbobot disini adalah selalu ada makna tertentu dibalik dialog-dialog yg dilontarkan oleh para karakter juga adegan-adegan dalam film ini. Baik itu sentilan dan sindiran terhadap pemerintah dan masyarakat bangsa ini, kritik sosial, permasalahan religi maupun usaha Deddy kepada para generasi muda untuk kembali menumbuhkan semangat nasionalisme yg semakin lama sudah tampak semakin pudar.

Akting dari Deddy Mizwar sebagai Nagabonar sungguh luar biasa, baru kali ini saya melihat seorang aktor dalam dunia perfilman Indonesia bermain sungguh maksimal dalam menghayati peran-nya. Selain Deddy, menurut saya aktor yg bermain bagus disini adalah Mike Muliadro, yg berperan sebagai Jaki. Sebagai aktor pendatang baru, dia mampu membuat karakter-nya lebih hidup dibandingkan karakter ketiga rekan-nya yg lain, termasuk anak si Nagabonar itu sendiri Bonaga (Tora Sudiro), dan dua rekan bisnis-nya, Pomo (Darius Sinatrya), dan Ronnie (Ulli Herdinandsyah). Jaki mampu menghadirkan sosok anak muda ”lurus” jaman sekarang yg melaksanakan kewajibannya yg diperintahkan agama-nya (sholat) tetapi setelah itu tetap berdugem bersama teman-teman-nya. Selain karakter diatas, karakter lain yg menonjol di film ini adalah seorang supir bajaj bernama Umar yg diperankan Lukman Sardi dan teman wanita Bonaga, Monita yg diperankan oleh Wulan Guritno.

Ada satu adegan yg membuat saya tertawa getir, ketika seorang Bonaga, yg disini diceritakan sebagai sosok yg ganteng, keren, gaul, tajir dan trendy mempunyai satu masalah klasik yg juga menjadi masalah umum kebanyakan kaum laki-laki (termasuk saya), ketika bagaimana dia sudah sebegitu dekat-nya dengan seorang wanita (Monita) tetapi sangat sulit untuk mengungkapkan perasaan hati-nya padahal terlihat jelas Bonaga sangat ”naksir” Monita, dan tentu saja Monita walaupun dia juga menaruh hati terhadap Bonaga tetap tidak bisa mengutarakan perasaan-nya kepada Bonaga karena kodrat-nya sebagai wanita (walaupun banyak wanita pada jaman sekarang ini nekad untuk mengutarakan perasaan-nya duluan sebelum laki-laki itu me”nembak”-nya), apalagi sosok Monita disini adalah seorang wanita karir yg sangat sibuk dengan pekerjaan-nya, mandiri dan seperti tidak membutuhkan sosok seorang lelaki. Dan satu percakapan lagi yg membuat saya (lagi-lagi) tersenyum getir adalah ketika Nagabonar menanggapi curhat Bonaga terhadapnya. Kurang lebih dialog-nya seperti ini :

Bonaga : ”Monita itu wanita mandiri, sibuk dengan pekerjaan-nya, mana ada dia waktu untuk memikirkan cinta dan laki-laki seperti aku”.

Nagabonar : ”Wanita tetaplah wanita, mau seperti apa juga, tetaplah dia membutuhkan hal seperti itu, cepatlah sana kau kejar dia”.

Overall, Nagabonar Jadi 2 adalah film terbaik menurut saya yg pernah dihadirkan di layar lebar Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini, kekurangan dari film ini hanyalah satu, ketika saya kira film ini sudah mencapai ending-nya, ternyata belum selesai dan masih berlanjut, sehingga menyebabkan ending yg kurang pas. Mungkin ini hanya satu kritik dibandingkan banyaknya pujian sepanjang film ini diputar. Film ini menurut saya adalah potret nyata keadaan bangsa kita ini, baik dari karakter orang-orangnya maupun keadaan negara ini sendiri, baik dari kalangan atas sampai kalangan bawah dirangkum jadi satu disini.

Bung Deddy, well done ! Saya tunggu karya-karya anda yg lain.

Dan bagi semua yg belum nonton film ini, ga usah pikir-pikir lagi, langsung ke bioskop, beli tiket film ini, selain tertawa terbahak-bahak, siap-siaplah untuk menjadi saksi salah satu film Indonesia yg sangat berkualitas.

Wednesday, April 11, 2007

Rome wasn't built in a day, but it was destroyed in 90 minutes !!



Dari tahun 1996 saya mendukung klub ini, pengalaman menonton pertandingan semalam bisa masuk salah satu momen terbaik saya selama menonton klub kesayangan saya ini bertanding. Tentu-nya momen terbaik saya ketika tahun 1999, ketika klub ini merebut treble dengan sangat dramatis.

Saya sudah sampai tidak bisa berkata-kata lagi skrg.
Saking senangnya. Saking tidak percaya-nya mereka bisa membuat malam kmarin begitu indah untuk saya dan puluhan juta penggemar MU lainnya.

Saya tidak mau sesumbar dulu kalau MU akan meraih treble di musim ini, tapi saya terus berharap agar treble itu terulang kembali musim ini.

GLORY GLORY MANUTD !!

Monday, April 09, 2007

Travelers’ Tale - Belok Kanan : Barcelona

Apa faktor utama saya membeli dan membaca buku ini ?

Jawabannya hanya satu : Penulisnya.

Dan didalam buku yg ditulis oleh 4 orang ini, jika anda mengira faktor utama saya membeli buku ini karena Adhitya Mulya dan Ninit Yunita atau bahkan Alaya Setya, anda salah besar. Faktor utama saya langsung mencari buku ini sampai ke beberapa toko buku lain karena sudah habis di toko buku yg biasa saya tongkrongi adalah karena salah satu penulis dalam novel ini adalah Iman Hidajat.

Siapakah dia ?

Bukan ! Dia bukan seorang penulis yg sudah menerbitkan banyak buku, bahkan ini adalah buku pertama-nya. Dia juga bukan seorang penulis lepas terkenal yg tulisan-nya biasa nongol dimana-mana, walaupun tulisannya memang biasa muncul di salah satu majalah wedding ternama Indonesia. Dia hanya seorang Iman Hidajat. Seseorang biasa yg mempunyai pekerjaan yg luar biasa asiknya dan sebuah blog yg luar biasa bagusnya.

Blog yg membuat saya makin senang dengan hobi saya yg serupa dengannya yaitu travelling, photography dan menulis. Kesenangan saya itu jugalah yg menghasilkan sebuah blog yg agak-agak terinsipirasi dari blog-nya, walau gaya menulis kami berbeda dan different stories tentunya.

Oke enough about Iman, skrg kita membahas buku-nya.

Di dalam novel ini terdapat 4 karakter, 2 lelaki dan 2 perempuan, yg bersahabat dari kecil. Ketika memasuki masa SMU, mereka mulai jatuh cinta satu sama lain, cuma kebanyakan cinta mereka tidak sempat tersampaikan karena dihalangi oleh persahabatan mereka. Sampai pada akhirnya mereka beranjak dewasa, mereka tumbuh besar dan bekerja di negara yg berbeda. Dan satu hal yg harus mempersatukan mereka lagi, ketika salah seorang dari 4 sekawan ini mengirimkan undangan pernikahan dengan seorang gadis Spanyol di Barcelona. Dari belahan dunia yg berbeda, mereka memaksakan diri untuk hadir ke Barcelona dengan misi-nya masing-masing, menyampaikan perasaan yg tidak tersampaikan itu, dan mencari jawaban atas perasaan yg sudah sekian lama mereka pendam.

Kalau anda mengira ini adalah novel biasa, dengan hanya bercerita dan bercerita sepanjang buku, anda salah besar. Dari konsep awalnya saja, buku ini sebenarnya sudah sangat menarik, memadukan 4 karakter dari 4 penulis yg berbeda dengan satu benang merah didalamnya. Selain kita bisa mengikuti 4 buah cerita disini, keunikan lain adalah buku ini bisa menjadi semacam buku travel guide bagi kita semua, karena keempat karakter ini menceritakan bagaimana mereka melakukan perjalanan mengelilingi dunia, mengunjungi tempat-tempat indah di dunia, dan tentunya tips-tips penting untuk anda yg suka travelling dan menjadi backpacker. Selain itu, ada juga banyak sekali foto-foto dari tempat-tempat di seluruh dunia yg sangat bagus di dalam buku ini.

Inti-nya, membaca buku ini seperti dihadapkan pada realita kehidupan nyata, setidaknya itu bagi saya. Membuat saya ingin mempercepat rencana jangka panjang saya untuk melakukan perjalanan keliling dunia (lagi!), done that when I was 10, skrg inginnya without my parents tentu-nya, and with my own money (hopefully). Dan satu lagi, membuat saya berpikir, apakah cinta sejati saya ternyata ada dalam diri sahabat wanita saya ? Hmmm.. kalau yg itu no komen dulu ah karena saya punya banyak sahabat wanita.. tinggal memilih yg tercocok maybe ? Ah sudah dibilang no komen masi dibahas aja.. Hehehehe…

So, enjoy the book.

Oiya, ini link blog yg saya bilang diatas tadi :

Iman Hidajat : www.kacamatasaya.blogspot.com

Alaya Setya : www.aalayaa.tripod.com
Adhitya Mulya : www.suamigila.com
Ninit Yunita : www.istribawel.com

Thursday, March 15, 2007

Wow !!!



Mudah2an semua-nya bisa confirm !! Waw !! Mulai menabung dari sekarang..

Tuesday, March 06, 2007

JavaJazz Festival 2007



Tortured Soul



Jamie Cullum



Jeff Lorber + Rick Braun



Lisa Ono



San Fransisco Jazz Collective



Level 42



Frank McComb



Sergio Mendes



John Scofield

Monday, March 05, 2007

Java Jazz 2007 = Awesome !!

Ahhhh... puas puas puas !!

Tunggu report dan foto2nya hanya di BLOG ini !!!

Tuesday, February 27, 2007

Senangnya Tiket JavaJazz Festival Sudah Di Tangan !

Tiket JavaJazz Festival yg tadi-nya hanya berbentuk tanda terima, mulai hari Selasa ini sudah bisa diambil di lobby hotel Sultan. Dan siang tadi, saya bergegas kesana untuk menukarkan tanda terima tiket Multipass (3 days pass) yg saya beli dari November 2006 lalu (ya November, 4 bulan sebelum festival diadakan) dengan tiket resmi, juga saya menukarkan tiket special show Sergio Mendez dan Jamie Cullum yg saya beli dari bulan Januari lalu. Disana juga saya tidak sengaja bertemu Mbak Chicca, teman Multiply dan forum Jazz KG, dia juga lagi mau menukarkan tiket bersama kakak-nya yg cukup terkenal di panggung jazz tanah air, Chicco Hindarto. Untuk masalah harga, tentu-nya tiket itu semua saya beli dengan harga super miring, jadi berasa murah dibandingkan tiket orang-orang lain yg baru membeli-nya bulan-bulan ini, walaupun saya harus mengeluarkan uang yg jumlahnya juga tidak sedikit, cuma gak sampai 1 juta koq. Ya memang untuk ajang JavaJazz Festival, saya selalu sediakan budget khusus, maklum diadakan setahun sekali dan sudah pasti akan menghadirkan musisi jazz tersohor dari seluruh dunia yg akan memberi saya kepuasan menonton konser musik yg super dasyhat.

Alhamdulillah, selama JavaJazz diadakan (tahun ini untuk ketiga kali-nya) saya selalu menghadiri-nya selama 3 hari berturut-turut, jadi tahun ini saya mencetak hattrick. JavaJazz Festival saya yg ketiga, dan tiga hari berturut-turut juga. Hehehe. Walau tahun lalu saya hampir saja melewatkan acara ini karena 10 hari sebelum acara saya terkena penyakit demam berdarah, penyakit yg membuat saya harus terkapar selama 5 hari di rumah sakit. Saya ingat betul, saya berjuang keras untuk sembuh sebelum JavaJazz Festival, dan akhirnya Tuhan mengizinkan saya menonton festival ini. Tepat 1 Maret (2 hari sebelum festival) saya keluar dari rumah sakit, dan hebatnya (atau gila-nya ?), dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, saya menyempatkan diri dulu ke lobby hotel Sultan untuk menukarkan tiket 3 days pass JavaJazz Festival. Hahahaha. Gelo !

Untuk tahun ini, saya tentu saja tidak ingin kejadian tahun lalu berulang kembali, maka dari itu saya benar-benar menjaga diri saya untuk tidak melakukan aktivitas yg berlebihan demi kesehatan saya dan tentu saja demi kelangsungan saya menonton salah satu festival jazz terbesar di dunia ini. Hehehe.

Tidak terasa festival yg saya tunggu selama 1 tahun ini akhirnya hampir tiba, tepat 2 hari lagi saya lagi-lagi akan menyaksikan aksi ribuan musisi yg tersaji di 16 panggung di dalam Jakarta Convention Center, plus kesempatan langka menonton the Bossanova legend Sergio Mendez dan the jazz hobbit yg saya yakin akan menjadi salah satu musisi jazz nomor satu pada beberapa tahun mendatang, Jamie Cullum.

So, see u @ the festival, guys !

Saturday, February 24, 2007

Indonesian Jazz History

Sedikit artikel ttg Sejarah jazz di Indonesia, diambil dari suatu milis. Untuk menambah pengetahuan kita ttg jazz tanah air. Sekaligus menyambut pergelaran ajang Java Jazz Festival yg akan diadakan minggu depan di JCC. Enjoy !

Indonesian Jazz History

Although the musical style known as jazz was first synthesized in the United States in the years just before the First World War, it is today a music that knows no international boundaries. Good jazz is now being played on every continent. What's more, some its most talented musicians - and the most fervent fans- are Asian.

Jazz first began to be heard in Indonesia in the late Thirties when it was played by the visiting Filipino musicians who had come to Indonesia to earn their livings as entertainers. Through their playing, many Indonesian listeners first had the opportunity to hear wind instruments (trumpets, saxophones and so on) usually then featured only in so-called "serious" music played in an exciting new way. That early jazz-influenced music had quite an impact on young people of the day and represented a real contrast to the staid European heritage that then represented "high culture."

Among the other musical elements introduced by these visitors from the Philippines were Latin rhythms - rumbas, sambas, boleros, and more. Many old-timers still recall the names of the more prominent of the visiting Filipino stars: Soleano, Garcia, Pablo, Baial,

Torio, Barnarto, and Samboyan. Some stayed for long periods in Jakarta and were even featured as soloists with the Indonesian Radio Orchestra. Others found opportunities to play in cities in various regions of the country. Samboyan, for example, became leader of the Bandung Studio Orchestra. Through the process of observation and osmosis, these new musical influences began to be reflected in the playing of young Indonesian musicians.

Where were theses intriguing new orchestras and smaller groups being heard around Indonesia in the late Thirties? Filipino musicians were entertaining and playing for dancers at Hotel Des Indes (on what is now the site of Duta Merlin Plaza), at Hotel Der Nederlander (there are government offices in that location today), at the Savoy Homann Hotel in Bandung, and at the Orange Hotel in Surabaya. At these and other popular spots, the Dutch mingled on occasion with upper-crust Indonesians.

It is said that the first song composed by an Indonesian specifically to entertain (and using a standard song pattern) was one called "Als de Orchideen Bloeien" ("When The Orchids Bloom") by Ismail Marzuki. The lyrics were in Dutch and the date of publication was November 1939.

Western-influenced music was banned by the Japanese during their occupation. However, Asian music was allowed. And so was keroncong, which was regarded as traditional music. But with the expulsion of the Japanese and the new availability of Western recordings, a broad musical revolution began to occur. Certain individual musicians began to garner local reputations for the clever ways; they adapted overseas influences as a part of their own styles. Pianist Marihot Hutabarat, for example, played with a flair not unlike George Shearing's. He often accompanied singer Sal Saulius Hutabarat, whose baritone voice was said to resemble Billy Eckstine's. Bing Slamet's singing, on the other hand, reflected the influence of Bing Crosby's popular records.

Over sixty Dutch musicians came to Indonesia in 1948 with the intention of organizing a symphony orchestra made up primarily of local musicians. Before they returned to Holland around the time of independence, they had established the Radio Philharmonic Orchestra. Among the best known of these Dutch musicians were Baarspoel, Fritz Hintze, Henk te Strake, and Jose Cleber. Some of them lingered beyond their original period of commitment and helped to form ensembles of other sorts.

Cleber's Jakarta Studio Orchestra featured big band arrangements that sounded a lot like what Stan Kenton's band was doing in California around that time. Other prominent groups of the time included The Progressive Trio (with Dick Able as guitarist, Nick Mamahit on piano, and Dick van der Capellen playing bass); Iskandar's Sextet and Octet, which played modern jazz arrangements; The Old Timers, led by Eto Latumeten on tenor saxophone and playing a Dixieland repertoire.

In 1955, Bill Saragih formed the Jazz Riders with himself on piano, vibes, and flute, Didi Chia on piano, Paul Hutabarat as vocalist, Herman Tobing on bass, and Yuse on drums. A later edition featured Hanny Joseph playing drums, Sutrisno playing tenor saxophone, Thys Lopis on bass and Bob Tutupoly as featured singer.

As the jazz style became more popular, other names gained prominence: pianists Taslan Suyatno and Mus Mualim, trumpeter Ari Tess, drummer Benny van Dietz (Benny Mustafa), and many others. The leading lights in Surabaya between 1945 and 1950 were Jack Lemmers / Jack Lesmana (bass), Bubi Chen (piano), Teddy Chen, Jopy Chen (bass), Maryono (saxophone), Berges (piano), Oei Boen Leng (guitar), Didi Pattirane (guitar), Mario Diaz (drums), and Benny Heinem (clarinet). During the Fifties and Sixties, the big names on the Bandung jazz scene were Eddy Karamoy (guitar), Joop Talahahu (tenor saxophone), Leo Massenggi, Benny Pablo, Dolf (alto saxophone), John Lepel (bass), Iskandar (guitar and piano), and Sadikin Zuchra (guitar and piano).

Among the younger musicians who began to be heard in Jakarta during the Seventies and Eighties are the late Perry Pattiselano (bass), Embong Raharjo (saxophone), Luluk Purwanto (violin), Oele Pattiselano (guitar), Jackie Pattiselano (drums), Benny Likumahuwa (trombone and bass), Bambang Nugroho (piano), Elfa Secioria (piano). Some of these younger players leaned toward rock and fusion, but occasionally had opportunities to play in a jazz context: Yopie Item (guitar), Karim Suweileh (drums), Wimpy Tanasale (bass), Abadi Soesman (keyboards), Candra Darusman (keyboards), Christ Kayhatu (piano), Joko WH (guitar), and many others.

There are doubtless many other names deserving of mention. The list above represents only a cross-section of musical talent in past decades. The musical scene in Indonesia today is a busy one, with many chances for talented players to earn their livings playing for television, in nightclubs and as back-up for pop singers. But many of them would like to have the chance to play real jazz more often because it's music that stimulates and challenges them. As lovers of this music, we should support them wherever and whenever we can. Our enthusiasm will allow them to keep the music as vital and as omnipresent as it should be!

Sepatu - Sepatu Aneh tapi Kocak !







Wednesday, February 21, 2007

[Wisata Kuliner] Steak Abuba yg Mak Nyuss !

Setelah sekian lama tidak mengunjungi salah satu tempat steak terenak di Jakarta, Abuba, kmarin malam ayah saya mengajak kami (ibu dan saya) untuk kembali makan di tempat ini. Kebetulan kami baru saja dalam perjalanan pulang dari tempat proyek kerjaan bapak saya yg tidak jauh tempatnya dari Abuba.


Sampai disitu pukul 7 malam, Abuba masih menyediakan tempat duduk bagi kami sekeluarga, biasa-nya tempat ini dikenal sangat ramai sehingga harus menunggu terlebih dahulu (waiting list). Saya dan bapak memesan Sirloin Steak (NZ), dan ibu memesan Tenderloin Steak (NZ).

Seingat saya terakhir kali makan di Abuba itu sudah sangat lama sekali, sekitar 2 tahun yg lalu, jadi ketika makanan datang, kami langsung menyantapnya, dan rasa steak-nya masih sama seperti yg dulu, bahkan lebih enak menurut saya. Mak Nyuss sekali rasanya, kalau kata pak Bondan Winarno !!!

Daging yg dimasak sudah sangat matang dan dihidangkan dengan pembakaran yg sempurna, walaupun pada Sirloin masih agak alot tetapi ketika saya mencoba Tenderloin sangatlah empuk sekali. Kuah dan bumbu yg disiramkan diatas Steak juga sangat pas di lidah. Dengan sayuran dan kentang yg lumayan banyak, saya sangat menikmati sajian steak di Abuba. Dan istimewa-nya lagi di Abuba tersedia berbagai macam saos dan sambal botolan, ada juga mustard, kecap asin dan kecap manis, lengkap deh semua.

Harga yg per potong steak (NZ) 40 ribu, sedangkan yg (US) berkisar 80 ribu, kalo lokal sekitar 20 ribu, harga yg sebanding dengan rasa dan sajian steak dari Abuba ini. Hingga saat saya menulis ini, di lidah saya seakan masih terasa bumbu dan steak yg saya makan kmarin. Steak Abuba membuat kita nagih untuk selalu datang kesana. Mak Nyuss tenan !

Lokasi : Jl. Cipete Raya No. 6, Cipete, Jakarta Selatan

Selamat mencoba !

Monday, February 19, 2007

Rainy Days



Ketika hujan datang, selalu datang momen dimana saya menikmati cuaca pada saat itu. Angin dingin yg berhembus dari teras kamar atas, udara dingin seperti di daerah pegunungan, dan pikiran yg melayang memikirkan banyak hal.

Hujan yg saya nikmati itu dikategorikan sebagai hujan yg sedang-sedang saja (agak deras), bukan hujan yg sangat deras berjam-jam dengan petir yg menyeramkan dan pada akhirnya membuat kota Jakarta banjir.

Nah di momen-momen seperti itu ada lagu-lagu wajib yg biasa saya dengarkan. Lagu-lagu pengiring selagi saya bermain-main dalam alam imajinasi saya.

  1. The Corrs - Rainy Day
  2. John Mayer - City Love
  3. John Mayer - St. Patrick’s Day
  4. Lighthouse Family - Question of Faith
  5. Lighthouse Family - Lost In Space
  6. David Gray - January Rain (OST. Serendipity)
  7. John Mayer - Covered In Rain
  8. Kings Of Convenience - Manhattan Skyline
  9. Rod Stewart & Stevie Wonder - What A Wonderful World
  10. Howard Alden & Ken Peplowski - Winter Wonderful
  11. Flim & BB’s - New Snow
  12. Annie Lennox - Waiting In Vain (OST. Serendipity)
  13. Boyz II Men - Doin’ Just Fine
  14. Fourplay - Angels We Have Heard On High
  15. Boyz II Men - Water Runs Dry
  16. Boyz II Men - Four Seasons of Loneliness
  17. Bryan Adams & Barbara Streisand - I Finally Found Someone
  18. Whitney Houston - Run To You
  19. Chaka Khan - Through The Fire
  20. Andien - Gemintang


Sebenarnya masih banyak lagi lagu-lagu lain, tapi itulah top 20-nya. Lagu-lagu yg bisa membuat pikiran saya terbang ke momen-momen indah yg tidak bisa saya utarakan disini. Kenapa banyak lagu-lagu cinta ? Dengan cuaca yg sangat adem, sambil melihat dan mendengarkan air hujan turun membasahi bumi, pikiran saya seperti otomatis terbawa dalam momen-momen romantis baik itu pada masa lalu maupun yg belum terjadi sekalipun.

Kapan ya saya bisa melakukan hal-hal romantis lagi? Atau lebih tepatnya, kapan ya saya bisa jatuh cinta lagi ? Lah koq jadi curhat colongan gini. Well, time will tell.

For now, just enjoy this rainy season, guys. Hope that big flood doesn’t come again in Jakarta.

Before-After



Diambil di tempat yg sama, di hari yg berbeda.
Setelah banjir, dan ketika banjir.

Wow ! Speechless.

Terlalu Lama

Kesibukan yg menggunung, membuat saya harus sebentar melupakan blog ini lagi.

Padahal begitu banyak materi yg tersedia untuk di-upload, tapi kesempatan saya untuk menulis sangatlah sempit skrg.

Minggu ini : masih sibuk.
Minggu depan : Lebih sibuk.
2 Minggu ke depan : Super sibuk.

Minggu depan persiapan untuk ujian semester padat, ya ya saya sudah terlalu lama di kampus, maka-nya saya lagi berjuang sekuat tenaga untuk mengejar ketertinggalan, doakan saya yg terbaik oke. Lulus cepat dan IPK bagus ! hehehehe..

2 minggu kedepan, persiapan untuk event yg selalu saya tunggu setiap awal Maret, JavaJazz Festival.

Tapi selalu update saja blog ini, saya mulai hari ini sudah mulai mengisi-nya kembali koq.

Monday, February 05, 2007

Banjir Lagi ! Banjir Lagi !



Turut berduka cita sedalam2nya atas musibah banjir yg menimpa ibukota ini.
Peringatan untuk pemerintah pusat dan daerah agar lebih concern thd masalah banjir.

Thursday, February 01, 2007

JJF 07 - Playlist

Tidak terasa perhelatan festival musik Jazz terakbar di Asia akan kembali hadir, 1 bulan dari sekarang, Jakarta Intenational Java Jazz Festival kembali digelar selama 3 hari berturut-turut dengan menghadirkan ratusan musisi dari berbagai belahan dunia, baik musisi senior maupun new talent.

Nama-nama seperti Jamie Cullum, Sergio Mendes, Level 42, Chaka Khan, David Benoit, Frank McComb, Jeffrey Osborne, John Scofield, Sadao Watanabe, Lisa Ono, Ron Carter, Jeff Lorber dan masih banyak lagi akan menghibur masyarakat Jakarta dari tanggal 2-4 Maret 2007.

Untuk menyambut festival Jazz tahunan itu, saya sedari kmarin sudah mengumpulkan lagu-lagu dari musisi internasional yg akan tampil di event itu dan membuat satu playlist : Java Jazz 07 di mini I-Pod saya.

  1. David Benoit - Drive Time
  2. Frank McComb - Do You Remember Love
  3. Diane Schuur - Meet Me Midnight
  4. Sadao Watanabe - Oh Sunny Day
  5. Jeffrey Osborne - Eenie Meenie
  6. John Scofield - Freakin’ Disco
  7. Chaka Khan - Through The Fire
  8. Airto Moreira - Return to Forever
  9. Lisa Ono - Quizas, Quizas, Quizas
  10. Gino Vanelli - I Just Wanna Stop
  11. Kyle Eastwood - Why Can’t We Live Together
  12. Eric Marienthal - Mist Trail
  13. Tortured Soul - I Might Do Something Wrong
  14. Jamie Cullum - Photograph
  15. Sergio Mendes - Timeless
  16. Deniece Williams - Do What You Feel
  17. Level 42 - Love In The Peaceful World
  18. Ron Carter - Blues Farm

Untuk pemanasan menjelang JavaJazz, bukan hanya saya saja yg bisa menikmati playlist itu, tapi anda juga bisa! Anda bisa men-download lagu-lagu itu secara cuma-cuma di site Multiply saya, tapi saya akan upload berkala, tidak langsung semua.

Enjoy the songs !

Tuesday, January 30, 2007

Beware of DBD !


Pemberitaan cukup heboh kini menghiasi halaman surat-surat kabar, internet dan layar televisi akhir-akhir ini. Berita-nya tidak lain tidak bukan adalah datangnya penyakit yg di Indonesia sudah menjadi penyakit musiman yg datang dan menghantui masyarakat setiap awal tahun, demam berdarah.

Mengapa saya ikut-ikutan ribut juga membahas datangnya penyakit ini ?

Jika saya harus mengingat kejadian tepat satu tahun yg lalu, saya jadi bergidik sendiri, pada tahun lalu saya adalah salah satu dari sekian juta pasien di Indonesia yg harus dirawat di rumah sakit secara intensif karena penyakit ini.

Berkaca pada pengalaman tahun lalu, saya kini lebih waspada dan lebih siap dalam menghadapi serbuan penyakit yg cukup mematikan ini. Kunci menghindari penyakit ini sebenarnya tidak terlalu sulit, berikut saya berikan tips2 menghindari DBD :

  1. Get enough sleep / rest.
  2. Banyak minum air (putih) setiap hari-nya.
  3. Pola makan harus teratur, usahakan jangan menunda atau melewatkan waktu makan.
  4. Usahakan jangan terlalu lama terkena udara luar pada malam hari.
  5. Jika anda lelah, usahakan langsung meminum vitamin atau minuman seperti susu Bear Brand atau Pocari Sweat.
  6. Hindari tidur di tempat-tempat dengan ruang terbuka pada pagi dan siang hari.
  7. Segera periksa ke dokter jika terkena gejala-gejala sbb :

- Demam tinggi

- Sakit kepala hebat.

- Badan nyeri-nyeri

- Perut mual.

- Badan panas dingin.

- Kurang nafsu makan.

Tahun lalu saya bisa terkena penyakit itu dikarenakan terlalu banyak kegiatan dan kurang sekali istirahat juga pola makan yg sangat tidak teratur. Jadi gigitan nyamuk DBD saya kira bisa dilawan dengan menerapkan pola hidup yg sehat dan segera ditangani oleh dokter sebelum terlambat.

Oiya jangan lupa untuk selalu menganut prinsip 3M.

Tuesday, January 23, 2007

SSDD (Same Shit Different Day)

Every beginning of the year I always had a big problem.

Last year, I have to end-up my relationship with my girlfriend because her family didn’t accept me. The reason is because I’m still in college; meanwhile her family wants her to get married soon.

Oh well, I have to leave her, and last Saturday I got message from her, telling that she’s gonna married this year. Of course I’m not surprised with that. I’m very happy for her. Congratulations dear, wishing you all the best.

This year, the problem not happens in my relationship. I’m still single and looking for the right girl to be my next girlfriend. I don’t want to make another mistake like I did before.

While my relationship got no problem at all (honestly, there's little problem but not serious), the problem ran into my family. I can’t tell what my problem is but believe me, this is a serious issue. Hope I can solve and turn this problem into a happy ending situation, even though I’ve already prepare for the worst.

Wish me luck, guys.

[photo taken @ Erasmus Huis, Netherlands Cultural Centre, Jakarta]

ps : thx for my sister, Eliza yg jauh di Italia sana & my bestfriend, Tiara yg senantiasa meluangkan waktu-nya untuk membantu saya menenangkan persoalan ini dgn advice2nya yg sangat berguna. You both are the best ! thank u so much !

Monday, January 22, 2007

Pasar Jazz 2007

Inilah event musik pertama yg saya hadiri pada tahun ini, sebuah pagelaran musik yg bertujuan untuk memperkenalkan, maupun memperdengarkan lebih jauh dan lebih luas perkembangan musik Jazz Indonesia kepada para pendengar maupun penikmat seni pertunjukkan musik di Jakarta pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.

Event ini sendiri baru hadir kembali setelah vakum selama 3 tahun, mungkin sukses JavaJazz Festival menjadi pemicu bangkitnya kembali acara-acara jazz di Indonesia, termasuk Pasar Jazz.

Pasar Jazz kali ini tetap diadakan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), yg terletak di seberang Pasar Baru. Di pagelarannya tahun ini, ada 6 perfomer yg mengisi acara, mereka adalah insan-insan muda yg berbakat dalam dunia Jazz. Mereka adalah : Beben Quartet, Ensemble d’ Etudiant, Indra Azis, Zarro Ananta, Bobb Quartet dan The New Conservative.

Dari telinga penikmat sekaligus pengamat musik Jazz seperti saya, pertunjukkan yg berkisar selama 3 jam ini boleh dibilang sangat baik dan tergolong sukses. Sound yg sangat bagus dan jernih selama pertunjukkan, layaknya mendengarkan CD original, dan venue yg mendukung untuk menciptakan atmosfir dan mood Jazz membuat event ini patut diadakan setiap tahunnya.

Dan Insya Allah, jika event ini diadakan lagi tahun depan, dan jika diperlukan, saya bersedia membantu agar acara ini lebih sukses lagi. Apapun akan saya lakukan demi perkembangan musik jazz yg sekarang-sekarang ini tampaknya sudah mulai akrab di kuping masyarakat Indonesia.

Maju terus Jazz Indonesia !! Keep on Lovin’ Jazz !!

Anomali

Sebulan belakangan ini, cuaca di Jakarta sangat tidak menentu. Seharusnya awan mendung disertai hujan menghiasi langit ibukota, tetapi yg terjadi malah sebaliknya, cuaca terik mencapai 36 derajat celcius pernah terjadi selama beberapa hari 2 minggu yg lalu.

Menurut suratkabar yg saya baca seminggu yg lalu, keadaan seperti ini disebut anomali cuaca, dimana cuaca tidak terkontrol lagi dan berubah seenaknya, musim penghujan menjadi kemarau, begitu juga sebaliknya, dan yg lebih mengejutkannya lagi, di suratkabar itu dikatakan bahwa anomali cuaca ini terakhir terjadi 10 tahun yg lalu. Wow !! Apakah ini tanda-tanda bumi sudah semakin sebal dan geram melihat tingkah mayoritas penghuni-nya berbuat seenaknya terhadap alam ? Hmm.. Only GOD knows the answer.

Tapi yg pasti, keadaan seperti ini mendatangkan keuntungan juga, setidaknya bagi rekan-rekan yg menyukai fotografi seperti saya, langit dan awan belakangan ini sangat indah untuk dijadikan objek foto. Seperti foto yg saya ambil ini, dan foto di jurnal entry saya sebelum ini. Beautiful, isn’t it ? :D

1st - 07

Sudah cukup lama juga saya tidak mengisi blog tercinta ini dengan tulisan-tulisan ala jurnalis amatiran dan hasil jepretan dari kamera Canon Powershot A430 yg saya miliki.

Mungkin karena kesibukan di masa-masa akhir perkuliahan saya dan ditambah banyaknya persoalan yg menghinggapi keluarga saya di awal tahun 2007 ini mengakibatkan saya mengabaikan blog ini. Padahal saya sudah berjanji kepada diri sendiri untuk selalu menyempatkan diri mengisi blog ini paling tidak seminggu sekali.

Di kesempatan kali ini selain mengucapkan maaf yg sebesar-besarnya karena sudah cukup lama tidak meng-update blog ini, saya juga ingin mengucapkan dua tahun baru yg sudah kita lewati dan rayakan.

Happy New Year 2007 !!

Happy Moslem New Year 1428 H !

Semoga di tahun yg baru ini saya mendapatkan banyak pengalaman, pelajaran, dan hal-hal baru yg membuat saya menjadi better person than before. Amin !

Mengutip kata-kata George Gershwin : Life is a lot like jazz... it's best when you improvise...