Moment like this explain why many people are crazy about photography.
Including me, of course.
photo taken @ Banyumas, Jateng.
Beberapa bulan lalu bencana gempabumi yg lumayan dasyhat terjadi di kota ini. Hampir semua orang bersedih dan bersimpati untuk kota ini. Termasuk saya (jelas karena kota ini merupakan tempat kelahiran ibu saya). Untungnya Yogya kembali berbenah dan segera melupakan musibah itu walaupun di beberapa daerah masih belum normal seperti sediakala.
Mungkin bagi anda yg pernah berkunjung ke Yogya, anda akan merasakan hal yg sama dengan saya. Yogyakarta membuat semua orang yg datang seperti berada dalam rumah sendiri.
Bosan adalah kata yg tidak mungkin saya ucapkan jika berada di kota ini.
Selalu ada pengalaman baru ketika berada di Yogyakarta.
Selalu ada saja rasa ingin kembali ke kota ini.
”... walau kini kau telah tiada tak kembali
namun kotaku hadirkan senyum-mu abadi
izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi
bila hati mulai sepi tanpa terobati.. ”
Jika kita berkunjung ke daerah Jawa Tengah atau
Mungkin ada resep tersendiri yg tidak boleh dibawa ke daerah lain selain daerah asli soto itu sendiri. Atau mungkin resep itu adalah tempat asal soto tsb ? Sehingga kalau kita tidak memakannya di tempat asal, kurang sreg rasanya.
photo taken @ Soto Kadipiro II,
Seumur-umur saya mengisi bensin di SPBU, baru kali ini saya menemukan papan seperti ini.
Boleh juga idenya, walaupun agak merugikan petugas SPBU-nya sendiri, mereka dituntut tidak boleh melakukan kesalahan seperti yg tertera di papan itu, kalau tidak gaji mereka dipotong 50ribu per kesalahan. Saya berharap gaji mereka lebih tinggi dari petugas SPBU lainnya.
Btw, SPBU ini dinamanakan MURI karena di dalamnya terdapat 67 toilet bersih dan sudah dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai SPBU dengan toilet bersih terbanyak di Indonesia. Tidak heran ada papan seperti itu terpampang disana. Mungkin pemiliknya ingin semua aspek di dalam SPBU ini terlihat unik.
photo taken @ SPBU Muri, Tegal - Jateng.
Di 2 hari kmarin (Sabtu & Minggu), saya sudah banyak banget mendapatkan sms lebaran, mungkin orang-orang pada mempertimbangkan faktor rush traffic kalau mengirimkan sms pas malam takbiran dan Hari Raya Idul Fitri.
Saya sendiri termasuk orang yg lumayan aktif juga mengirimkan sms lebaran. Tapi saya tidak termasuk orang yg mengirimkan sms lebaran standar seperti : Saya mengucapkan Minal Aidin wal Faidzin bla bla bla atau Di hari yg fitri ini bla bla bla atau 4give me for all mistakes bla bla bla.
Saya berusaha setiap tahunnya membuat kata-kata sendiri agar orang-orang tidak hanya melihat sms saya lalu dihapus karena kata-katanya standar.
Untuk tahun ini, sms lebaran saya berisi sebuah pantun betawi, saya mendapatkan ide ini karena terinspirasi oleh pelawak-pelawak macem Tukul, Tessy dan Parto yg suka membuat pantun-pantun lucu dalam acara Sahur yg saya tonton.
Maka, terciptalah pantun sms lebaran saya yg berisi seperti ini :
Mpok Nori jualan Pete
Mohon Maaf kl aye ade saleh2 kate.
Bang Didin matenye juling.
Minal Aidin wal Faidzin.
Ali Topan ga punye rumeh.
Met Lebaran ye semue !!!
nb : kalo jayus dan ga lucu harap dimaklumi ye, aye bukan pelawak, aye juga gak pinter bikin pantun.
Selama bulan puasa ini, ada satu menu minuman yg hampir setiap hari selalu saya siapkan di meja makan ketika akan berbuka puasa dan dgn menenggaknya membuat kerongkongan saya terasa dialiri oleh air surga.
Minuman itu adalah : Es Buah Segar.
Minuman ini saya tidak membuatnya sendiri, melainkan saya harus membelinya terlebih dahulu di dekat rumah, dengan membayar Rp.3500 saja saya sudah mendapatkan satu bungkus es buah segar yg terdiri dari campuran beberapa buah :
- Blewah
- Melon
- Nangka
- Kelapa
Buah-buah itu diparut dan dicampur lagi oleh agar-agar, rumput laut, susu kental manis secukupnya, ditambah sedikit gula cair dan es batu.
Jadilah es buah yg siap melupakan dahaga kita selama 12 jam berpuasa.
Kesedihan ini bisa digambarkan seperti saya sedang menimba ilmu agama kepada suatu guru besar dan ketika saya sedang giat-giatnya mempelajari ilmu agama itu, dalam waktu 30 hari guru saya itu harus meninggalkan saya. Insya Allah saya akan bertemu dengannya lagi dalam waktu 11 bulan lagi. Dalam kurun waktu itu saya harus belajar sendiri tanpa didampingi seorang guru, yg ada hanya teman-teman sepelajaran.
Untuk selanjutnya saya akan membawa ilmu yg saya pelajari dari guru saya itu ke masyarakat luar dan mencoba menerapkannya disana. Dengan banyaknya godaan di luar, saya akan diuji apakah ilmu yg saya dapat selama satu bulan itu bisa terserap dengan baik ataukah saya hanya sekedar bermuka dua, baik ketika sedang dibimbing tetapi kembali ugal-ugalan di luaran.
Itulah ujian yg sebenarnya.
Saya merasa masih kurang banyak belajar, namun saya harus belajar sendiri.
Semoga sebelas bulan kedepan saya masih menggangapnya sebagai bulan Ramadhan sehingga saya masih giat untuk belajar dan terus belajar.
Bukan bulan pembalasan dimana kita bebas melakukan hal-hal yg tidak bisa dilakukan di bulan Ramadhan.
Bukan bulan untuk bersenang-senang dengan melakukan hal yg dilarang Allah SWT.
Bukan bulan untuk mengumpulkan maksiat sebanyak-banyaknya.
Tapi bulan untuk lebih mendekatkan diri kepada-NYA, mempelajari agama lebih dalam lagi dan bulan persiapan untuk kembali menyambut bulan yg penuh berkah dan rahmat, Ramadhan.
Semoga kesucian yg saya dapat di hari raya Idul Fitri esok kedepannya tidak akan saya kotori lagi dengan hal-hal yg tidak berguna. Saya akan berusaha keras di sebelas bulan kedepan untuk menjaga kualitas ibadah saya seperti saya menjalankannya di bulan Ramadhan ini. Sampai akhirnya akan tiba lagi bulan yg dinanti seluruh umat muslim di seluruh dunia. Semoga saya masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk merasakan lagi indahnya Ramadhan tahun depan. Tapi untuk sekarang mari kita sambut hari kemenangan dengan saling memaafkan.
Taqoballahu Minna wa Minkum. Minal Aidzin Wal Faidzin.
Mohon Maaf Lahir & Bathin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H.
When two things that I love so much combine together, the result is happiness.
Anyway, my lost hobby is photography.
For me, photography and writing are my stress reliever.
Those two are perfect match to each other.
I shoot then I write.
I write then I shoot.
I can do both shoot and write together.
Or I just shoot or write.
It depends on my mood. But I always have a mood to do those two precious things.
Now, I have new spirit to start journey of my thousand dreams.
Dreams that only lead to one thing: Happiness. It’s priceless.
So, my journey begins here.
photo taken @ Museum Sejarah Jakarta.